Jakarta, May 2 2024 Sekolah Alam Tunas Mulia Bantar Gebang adalah sekolah informal yang menampung siswa-siswi pemulung sampah yang bertempat tinggal di sekitar Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Bantar Gebang. Sekolah dengan jenjang Pendidikan mulai dari Tingkat PAUD hingga SMA ini mendapatkan pengajaran dari para tenaga sukarela sebagai guru yang mengajarkan pendidikan agama, membaca, berhitung dan beberapa mata pelajaran yang ada pada sekolah formal pada umumnya. Juwarto, Founder of Sekolah Alam Tunas Mulia Bantar Gebang Foundationmenjelaskan, “tahun ajaran 2023-2024 sekolah ini menampung 275 siswa, sebagian dari siswa-siswi menghuni asrama pondok yang disediakan satu area dengan sekolah ini."
Dr. Uu Saeful Mikdar, SpD, MM, Head of the Bekasi City Education Office, menerangkan bahwa, “Pendidikan non formal adalah jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang, paling banyak ditemui pada pendidikan usia dini.serta pendidikan dasar, termasuk pendidikan kesetaraan meliputi paket A, paket B dan paket C serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), lembaga kursus,lembaga pelatihan, kelompok belajar, majelis taklim, sanggar, dan lain sebagainya, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.”
Ditambahkan oleh Juwarto, “Sekolah Alam Tunas Mulia Bantar Gebang, termasuk dalam Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), ijazah yang dikeluarkan saat lulus SMA setara dengan sekolah formal SMA yang dapat langsung dipakai melanjutkan ke perguruan tinggi untuk mengambil gelar Sarjana. Keberadaan sekolah ini dikawasan TPST Bantar Gebang terasa membantu para pemulung yang tidak mampu menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah formal karena terbentur biaya hidup. Pendidikan gratis yang disediakan oleh kami disini dimanfaatkan oleh mereka untuk menitipkan anak-anak nya mengenyam pendidikan. Banyak pihak yang membantu kami menyediakan fasilitas memadai untuk anak-anak pemulung yang mengenyam pendidikan disini,” tutur Juwarto. ‘Lahan yang luas disini dimanfaatkan juga oleh para pemberi bantuan untuk menyediakan fasilitas seperti musholla,ruang komputer dan peralatannya, perpustakaan, bahkan bantuan pondokan asrama sebagai hunian yang nyaman bagi siswa dan siswi ini. Para pemulung yang menitipkan anak-anaknya disini tidak mempunyai hunian yang layak untuk ditinggal bersama anak-anak mereka. Ruang kelas sekolah serta pondokan asrama yang disediakan oleh kami juga awal nya hanya berupa ruangan dan pondokan sederhana terbuat dari bambu, tripleks untuk menampung tidak hanya anak pemulung, namun ada juga anak yatim dan piatu, maupun kaum dhuafa yang antusias menitipkan anak – anak mereka disini demi mendapatkan pendidikan gratis,dan hunian demi mengurangi beban hidup mereka,” lanjut Juwarto.
Untuk mendukung kenyamanan siswa didik sehari hari, PT. Bina Karya Prima (BKP) memberi bantuan hunian baru di asrama pondok bagi siswa putri. BKPsebagai salah satu perusahaan fast moving consumer goods (FMCG) terbaik dan terbesar di Indonesia dengan merek-merek produk konsumen yang sudah dikenal oleh masyarakat, antara lain Tropical cooking oil, Shinzu’i soap and personal care, Zen antibacterial soap, forVITA margarine, dan masih banyak lagi. Seperti dijelaskan oleh Aristo Kristandyo, Sr.VP Marketing, PT Bina Karya Prima,menjelaskan bahwa, “kegiatan kami di Sekolah Alam Bantar Gebang merupakan kelanjutan dari kegiatan sebelumnya yang dilakukan oleh Tropical cooking oil salah satu merek produk konsumen dari BKP pada Hari Peduli Sampah Nasional 2021 dan Hari Anak Nasional 2022. Melihat adanya peningkatan jumlah siswa siswi yang mengenyam pendidikan di Sekolah Alam Tunas Mulia setiap tahun dan juga peningkatan hunian di asrama pondokan, maka kami terdorong untuk memberikan bantuan hunian terutama bagi asrama pondokan putri yang kondisi bahan bangunannya sangat sederhana dari bambu, tripleks serta tidur beralaskan tikar untuk menampung sebanyak 25 anak putri di hunian tersebut.
Tahun 2024 ini kami bantu sediakan hunian baru yang nyaman serta tempat tidur untuk hunian anak putri yang mulai bertambah di tahun ini menjadi sebanyak 36 anak. Bantuan hunian baru ini diharapkan dapat menunjang kegiatan belajar para siswi saat bersama-sama mengerjakan tugas dari sekolah serta menjadi tempat yang nyaman saat beristirahat. Kami meyakini rumah adalah tempat pertama bagi anak-anak untuk mendapatkan pendidikan nonformal dengan baik, sebagai tempat merajut cita-cita. Kiranya hunian baru bagi para siswi di asrama pondokan ini dapat menjadi rumah untuk mencapai masa depan yang lebih baik dalam mencapai cita-cita,” tutur Aristo menutup perbincangan dengan rekan media.